Namo Buddhaya Selamat datang di blog Dhamma Bestari Mempawah

Jumat, 09 April 2010

KETUHANAN YANG MAHA ESA

KETUHANAN YANG MAHA ESA


Saddha artinya keyakinan. Keyakinan disini bukan berarti kepercayaan yang membabi buta, atau asal percaya saja, akan tetapi keyakinan yang berdasarkan pada fakta dan kebenaran. Yang dimaksud kebenaran adalah kesunyataan (Paramatha Sacca). Agama Buddha mempunyai keyakinan (Saddha) akan adanya :
1.Tuhan Yang Maha Esa
2.Tiratana atau Tri Ratna (Tiga Permata/Mustika)
3.Tipitaka/Tripitaka (Kitab Suci)
4.Bodhisatta/Bodhisatva (Calon Buddha)
5.Tilakkhana (Tiga Corak Umum)
6 Cattari Ariya Saccani (Empat Kesunyataan Mulia)
7.Kamma dan Punabhava (Perbuatan dan Kelahiran Kembali)
8.Paticcasamuppada (Hukum Sebab Akibat yang Saling bergantungan)
9.Nibbana/Nirvana(Kebahagiaan Tertinggi)

Dalam Kitab Suci Tipitaka yaitu pada Sutta Pitaka terdapat 4 keyakinan, yaitu:
1.Keyakinan terhadap hukum kamma/karma (Kamma Saddha)
2.Keyakinan terhadap akibat dari kamma/karma (Vipaka Saddha)
3.Keyakinan bahwa semua makhluk mempunyai karma masing-masing dan bertanggung jawab
terhadap perbuatannya (Kammassakata Saddha)
4.Keyakinan terhadap pencapaian penerangan sempurna dari Sang Buddha.



KETUHANAN YANG MAHA ESA

Setiap agama apapun bersendikan Ketuhanan YME, meskipun makna dan pengertian yang diberikan oleh setiap agama terhadap Tuhan berlainan antara agama yang satu dengan agama yang lain. Demikian juga agama Buddha meyakini Tuhan YME tidak sama dengan meyakini benua atau hal yang lain.
Keyakinan terhadap Tuhan YME melalui proses decara penalaran (akal) melalui penerangan sempurna. Dalam agama Buddha telah di ajarkan Ketuhanan YME sejak Sang Buddha membabarkan Dhammanya yang pertama kali di Taman Rusa Isipatana, yang memungkinkankita terbebas dari Samsara (lingkaran kelahiran kembali).
Tidak benar sama sekali seandainya ada sementara orang yang beranggapan bahwa agama Buddha tidak ber-Tuhan. Mungkin sementara orang tersebut menuntut adanya suatu nama sebutan untuknya, seperti apa yang mereka ketahui dalam agama mereka. Akam tetapi mereka itu kalau mau mempelajari Kitab Suci Tipitaka, maka akan menemukan sabda Sang Buddha tentang Ketuhanan YME.
Dalam Kitab Udana VIII,3 Sang Buddha bersabda sebagai berikut :
" Para bhikkhu ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang Mutlak. Dan Para bhikkhu, bila tidak ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang Mutlak, maka tidak dapat tergambarkan dalam bentuk apapun".
Kitab Udana VIII,3 terdapat dalam Sutta Pitaka bagian Khuddhaka Pitaka (buku yang kelima).
Sesuai dengan sabda Sang Buddha tersebut diatas jelaslah bagi kita bahwa Sang Buddha juga mengajarkan tentang Ketuhanan YME. Hanya saja konsep Ketuhanan dalam agama Buddha tidak sama dengan konsep Ketuhanan dari agama lain. Setelah mengetahui konsenya lalu timbul pertanyaan : "siapakah nama Tuhan dalam agama Buddha ? " Tuhan dalam agama Buddha bukan pribadi yang bisa diberi nama oleh karena itu agama Buddha menyebut Tuhan Yang Mutlak ". Namun Tuhan juga dapat disebut Sang Hyang Adi Buddha, Parama Buddha, Sang Tattagatha.
Dalam agama Buddha yang mutlak/Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi, yang kepada-Nya umat Buddha memanjatkan doa dan menggantungkan hidupnya, akan tetapi agama Buddha mengajarkan bahwa nasib, penderitaan, kebahagiaan, keberuntungan, kerugian, adalah hasil dari perbuatannya sendiri dimasa lampau.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com